-->

Produksi PTFI Bakal Anjlok Mulai 2019

Ini adalah berita terbaru dan menarik dengan judul Produksi PTFI Bakal Anjlok Mulai 2019. Silahkan baca dan menyimak artikelnya.

TIMEX,TimeX

Produksi PT Freeport Indonesia (PTFI), perusahaan tambang asal Amerika itu akan berkurang drastis (anjlok) mulai Juni tahun depan.

Dampak produktivitas ini lantaran managemen PTFI akan menutup operasional tambang emas terbuka Grasberg memasuki masa transisi eksploitasi tambang bawah tanah (underground).

Jonny Lingga Vice President Government Relations VP-Govrel) PTFI mengatakan, dengan transisi masa peralihan dari tambang terbuka (open pit) ke  tambang bawah tanah, maka dampak produksi tambang akan menurun hingga 50 persen.

Hal ini dikatakan Jonny saat ditemui Timika eXpress di Pendopo  Rumah Negara SP3, Senin (26/11).

Produksi Freeport pada 2019 akan berkurang sebanyak 80 ribu ton per hari dari yang sebelumnya bisa mencapai 200-an ribu ton per harinya.

“Ini kondisi teknis, tambang terbuka di Grassberg sudah mau tutup. 2019 diperkirakan berhenti, sekarang sudah tidak bisa lagi dieksploitasi. Satu-satunya jalan yaitu kita eksploitasi dari bawah atau underground,” kata  Jonny.

Terkait transisi tambang tentu butuh waktu dan pasti berdampak.

Namun, kondisi tersebut, kata Jonny tidak akan berlangsung lama, dan produksi tambang pada 2020 nanti akan kembali meningkat hingga 2023.

“Terkait kondisi ini, kami masih menunggu dari PT Inalum  terkait kerjasamanya ke depan, baik untuk perbaikan dan rencana perluasan tambang bawah tanah,” paparnya.

Dengan situasi tersebut, Jonny mengakui akan berdampak pada beberapa hal terkait seperti pendapatan, termasuk dukungan dana kemitraan Freeport ke Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme Kamoro (LPMAK) dan lembaga  lain yang menerima manfaat langsung dari Freeport.

Penurunan produksi Freeport nantinya juga berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Mimika.

“Untuk hadapi situasi ini kami (PTFI) sudah lakukan sosialisasi kepada LPMAK, Lemasa  juga Lemasko dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, serta Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Kami sampaikan bahwa tahun depan Freeport hanya andalkan produksi tambang bawah tanah, itu pun belum maksimal karena ada syarat ketentuan pasca pergantian rezim Kontrak Karya (KK) menjadi Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),”jelasnya.

Diingatkan pula kepada LPMAK dan lembaga lain yang menerima manfaat dari Freeport untuk bisa bersiap-siap mulai tahun 2019 harus efisien gunakan dana yang ada. Program jangan muluk-muluk.

Selain itu, ketika ditanya terkait adanya kemungkinan efisiensi karyawan Freeport yang jumlahnya 7.000, kata Jonny, hal tersebut tidak mudah.

Dia mengakui belum melihat kemungkinan itu terjadi sebab karyawan bagi Freeport adalah aset yang berharga.

“Saya belum melihat itu. Bagi perusahaan ini, karyawan adalah aset paling berharga jadi tidak akan mudah. Itu wajar saja bagaimana efisiensi dalam bisnis, tapi sekali lagi saya sampaikan bahwa tidak akan mudah apalagi sampai PHK,” tandasnya. (a30)


Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Produksi PTFI Bakal Anjlok Mulai 2019 . Silahkan membaca berita lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel