Waros Gebze: Kami Merasa Dibohongi Pemerintah
Metro Merauke – Masyarakat pemilik ulayat tanah Bandara Mopah-Merauke seluas 60 hektar, mengaku terus dibohongi pemerintah, lantaran sampai hari ini, tak ada tindaklanjuti penyelesaian pembayaran ganti rugi.
Hal itu disampaikan koordinator masyarakat pemilik ulayat, Waros Gebze kepada Metro Merauke Selasa (27/11). “Kami ini ditipu terus oleh pemerintah, karena tak ada penyelesaian, padahal telah dijanjikan,” ungkapnya.
Oleh karena tak ada penyelesaian, demikian Waros, telah ada kesepakatan bersama pemilik ulayat untuk menduduki area Bandara Mopah pada awal Desember.
“Itu sudah menjadi komitmen kami harus dilakukan. Karena sepertinya pemerintah menutup mata untuk membayar,” tegasnya.
Dikatakan, beberapa waktu lalu, pihaknya memperoleh informasi kalau tanggal 5 November 2018, tim dari Pemkab Merauke mengundang utusan perwakilan pemilik ulayat guna dilakukan pembahasan lagi.
Hanya saja, katanya, pertemuan tak dilakukan. “Kami sendiri juga tidak tahu alasan pembatalan,” ujarnya.
Ditambahkan, saat kedatangan Presiden RI, Joko Widodo, telah diserahkan surat kepada staf kepresidenan, Lenis Kogoya. Isi surat itu meminta presiden turun tangan menyelesaikan.
“Kami sudah kontak Pak Lenis, tetapi jawabannya presiden masih sibuk, sehingga surat itu belum sempat diserahkan,” katanya. (LKF)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Waros Gebze: Kami Merasa Dibohongi Pemerintah . Silahkan membaca berita lainnya.