Mengutamakan Jalur Hukum, TNI Tetap Anggap KKSB Papua Sebagai WNI
Jakarta, PAPUANEWS.ID – Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi menjelaskan, keberadaan prajurit TNI di Papua sifatnya membantu pihak Kepolisian dalam operasi penegakan hukum. TNI juga dikatakan harus menahan diri untuk menghadapi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).
Meski belakangan ini beberapa prajurit TNI gugur karena kontak tembak ataupun diserang oleh organisasi separatis KKSB.
“Jadi kita tidak semena-mena, karena ada yang mati apalagi tentaranya mati satu, sana (KKBS) harus mati 50, nggak sampai begitu juga,” ujar Sisriadi, Rabu (6/2).
TNI masih menganggap bahwa orang-orang yang berada di KKSB masih bagian dari warga Indonesia. “Hanya mungkin karena kriminal, salah jalan. Sehingga kita menganggap mereka warga negara Indonesia, penangannya tetap menggunakan jalur hukum,” tegasnya.
Sementara, TNI menduga KKSB mengincar penduduk sipil semata untuk mencari perhatian internasional.
“Sehingga mereka melakukan hal-hal yang seperti itu dan apa yang dilakukan TNI tetap berpijak pada ketentuan bahwa itu adalah operasi penegakan hukum,” imbuhnya.
Sebelumnya, KKSB kembali menyerang anggota TNI yang sedang bertugas di daerah Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua. Akibatnya, satu anggota TNI dari Yonif Raider 751 VJS gugur dan satu orang luka-luka.
Jenazah Praka Nasrudin kemudian dievakuasi dari Distrik Mapenduma ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika. Sedang, Praka Abdul Rifai Fasage yang mengalami luka menjalani perawatan intensif di RSUD Timika.
Kedua korban ditembak KKSB ketika sedang melakukan pengamanan di Bandara Mapenduma untuk mengamankan pesawat rombongan Bupati Nduga yang akan mendarat. Pesawat tersebut membawa bantuan sembako untuk warga Mapenduma.
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Mengutamakan Jalur Hukum, TNI Tetap Anggap KKSB Papua Sebagai WNI . Silahkan membaca berita lainnya.