WHDI Mimika Peringati HUT ke-31 dengan Kerja Bhakti
TIMIKA,TimeX
Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Mimika mempertingai acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-31 yang jatuh pada 12 Februari lalu mengisinya dengan aksi kerja bhakti.
FOTO: Ricky/TimeX
TUMPENG – Pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua WHDI Kabupaten Mimika Dra. Luh Putu Marhaeni, MM pada peringaran HUT yang ke-31.
Acara tersebut berlangsung di Pura Mandhira Mihika Mandaloka Timika SP 4 Distrik Wania, Minggu (17/2).
Hadir dalam acara HUT WHDI di antaranya, Ketua WHDI Kabupaten Mimika Dra. Luh Putu Marhaeni, MM, pengurus WHDI Kabupaten Mimika, Wakil Ketua WHDI, Sri Asriyuni Mudra, Sekretaris Supatmawati Diana, Wakil Bendahara Sri Hariany, Bidang organisasi Ni Made Dwi Purnami Suena, Bidang sosbud Agustina Rombe Dwitana, Bidang ekonomi Dewi Mutiara Pariarta.
Ketua Umum Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Ir. Rataya B Kentjanawathy Suwisma dalam sambutan pada peringatan HUT WHDI ke-31 yang dibacakan oleh Dra. Luh Putu Marhaeni, MM mengajak segenap Wanita Hindu Kabupaten Mimika untuk menghaturkan puji ‘stuti angayubagia kehadapan’ Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa sehingga Wanita Hindu bisa memberikan dharma bakti kepada masyarakat dan negara pada HUT WHDI ke-31 ditahun 2019.
“Kita haturkan puji dan syukur kepada (Stuti angayubagia kehadapan Hyang Widhi Wasa)/Tuhan Yang Maha Esa pada HUT WHDI tahun 2019,” kata Luh Putu, Minggu (17/2).
Pada peringatan HUT WHDI ke-31 yang bertema “Peran Wanita Hindu Dharma Indonesia dalam melaksanakan Dharma Negara” sangat tepat dan relevan yang mana ditahun 2019 ini merupakan tahun politik. Tema tersebut mengandung makna yang sangat besar umat Hindu memiliki dua kewajiban yaitu Dharma hidup yang didalamnya terdapat dua Dharma Agama dan Dharma Negara yang harus didasari dan dilandasi dengan kesadaran pribadi umat Hindu.
“Pada peringatan HUT kali ini bersamaan dengan tahun politik yang memiliki makna yang sangat besar baik dari sisi agama maupun negara,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Dharma Agama yang mana umat Hindu harus dan wajib melaksanakan ajaran Weda (Kitab Suci Umat Hindu) dimana, ajaran Weda tidak hanya memberikan tuntunan untuk berbuat baik, tapi juga menunjukan jalan untuk dapat mencapai kebahagiaan dunia (santih) dan akhirat (ananda) dengan menghayati dan meyakini kebenaran agama dan mengamalkannya secara nyata dalam kehidupan.
“Dharma Agama kita harus melaksanakan ajaran weda yang selalu menuntut umat Hindu kepada jalan kebaikan,” jelasnya.
Lanjut Luh Putu, begitu juga dharma negara yang selalu beririgan dengan kewajiban terhadap negara. Sebab orang tidak akan mampu menjalankan kewajiban kepada negara dengan baik jika sebelumnya tidak memiliki bekal nilai agama, disisi lain masyarakat Indonesia yang majemuk sehingga harus hidup secara berdampingan.
“Sama juga dengan Dharma negara yang keduanya harus jalan secara beriringan,” lanjutnya.
Dalam konteks menjalankan dharma negara dari sisi parpisipasi Pemilu, seharusnya umat hindu yang didalamnya terdapat WHDI harus dewasa dalam berpolitik. Partisipasi aktif umat Hindu dalam kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk dapat memilih pemimpin yang memiliki Jnana Wisesa Sudha (pengetahuan yang luhur dan suci), Kaprahitaning Praja (ada belas kasih kepada rakyat) Kawiryan (berwatak pemberani dalam menegakkan kebenaran dan keadilan), Wibawa (pemimpin harus berwibawa dan berkharisma).
“Jadi jika dilihat dari konteks Pemilu, kita (WHDI) harus dewasa dalam memilih memimpin yang memiliki 4 poin, baik memiliki pengetahuan luhur, baik, berani dan berwibawa,” ungkapnya.
Usai acara HUT WHDI, pada tanggal 24 mendatang, WHDI Kabupaten Mimika akan melaksanakan kegiatan donor darah dan pembagian sembako kepada seluruh Wanita Hindu yang ada di Kabupaten Mimika. (a32)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang WHDI Mimika Peringati HUT ke-31 dengan Kerja Bhakti . Silahkan membaca berita lainnya.