-->

Ratusan Pedagang Berebut Lahan di Pasar Sentral

Ini adalah berita terbaru dan menarik dengan judul Ratusan Pedagang Berebut Lahan di Pasar Sentral. Silahkan baca dan menyimak artikelnya.

“Katanya waktu kita disuruh pindah, kita dikasih tempat, ternyata hanya tanah kosong. Jadi kalau kita bangun atap kita uang dari mana?”

TIMIKA,TimeX

Pascapenertiban para pedagang yang berjualan di ruas Jalan Bhayangkara, eks Pasar Swadaya pada Rabu (10/4), dampaknya para pedagang berebut lahan jualan di area Pasar Sentral, Kamis (11/4).

Foto: Linda Bubun Langi/TimeX
KAPLING – Tampak sejumlah pedagang yang menarik tali untuk mengkapling area untuk membangun lapak jualan, Kamis (11/4).

Pantauan Timika eXpress, Kamis siang ratusan pedagang yang mayoritas mama-mama Papua, tampak ramai menarik tali untuk mengkapling lahan masing-masing guna membangun tempat jualan baru.

Selama mengkapling tempat jualan mereka dikawal oleh personil Satpol PP serta sejumlah aparat kepolisian.

Jumlah pedagang yang berebut lahan diperkirakan lebih dari 100 orang. Sementara lokasi yang menjadi rebutan, yakni tanah kosong yang berada diantara dua bangunan utama pasar yakni Gedung A 1 dan Gedung A 2, yang hingga kini belum difungsikan.

Sempat terjadi saling adu mulut antara pedagang sendiri maupun dengan petugas dalam upaya menarik garis kapling untuk sebagai tempat berjualan, namun aksi ini akhirnya bisa ditertibkan kembali.

Hingga sore lahan tersebut tampak sudah dipenuhi dengan tali yang merupakan batas tanah yang bakal dijadikan lapak berjualan oleh para pedagang yang umumnya adalah pedagang sayur dan pangan lokal.

Sementara Gudipa (30) dan Damince (38) yang merupakan dua diantara pedagang tersebut saat dikonfirmasi Timika eXPress, mengungkapkan keduanya hampir tidak mendapatkan tempat, dikarenakan saat penertiban di eks Pasar Swadaya kebetulan tidak hadir sehingga tidak punya persiapan.

“Tadi saya bawa dagangan (sayuran) di Pasar Lama (eks Pasar Swadaya, red), tapi ternyata sudah tidak bisa jualan. Jadi saya kasih tinggal jualan baru lari ke sini cari lahan,” tuturnya.

Menurutnya berbeda dengan pedagang lain yang sudah lebih dulu mendapat informasi, hadir lebih pagi untuk mengambil tempat.

Namun setelah bernegosiasi dengan rekan lainnya keduanya akhirnya bisa mendapt tempat meskipun lokasinya tidak begitu strategis menurutnya.

“Ini saya dapat di belakang saja,” katanya.

Sementara pedagang lainnya yang mengaku bernama Marlina Kogoya mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah.

Pasalnya, pemerintah telah menjanjikan untuk menyiapkan tempat yang layak bagi mereka, namun yang ada pedagang diarahkan di tempat menurutnya tidak layak karena berada di tanah terbuka kondisi berumput dan sebagian berlumpur.

“Katanya waktu kita disuruh pindah, kita dikasih tempat, ternyata hanya tanah kosong. Jadi kalau kita bangun atap kita uang dari mana?” ungkapnya.

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah bisa memberikan perhatian dengan memberikan bantuan kayu dan atap untuk membangun lapak yang layak untuk berjualan.

Pemandangan miris lainnya juga tampak para pedagang sayur yang selama ini berjualan di lapak yang telah disiapkan oleh pemerintah di bangunan utama dalam pasar hanya bertahan beberapa orang saja. Kemungkinan mama-mama yang biasanya memenuhi lapak tersebut ikut serta berebut lahan di luar pasar. (ozy)

 


Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Ratusan Pedagang Berebut Lahan di Pasar Sentral . Silahkan membaca berita lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel