-->

Anggota MRP Papua Selatan Diduga Aniaya Ketua Pokja Perempuan di Hotel Yogyakarta

Anggota MRP Papua Selatan Diduga Aniaya Ketua Pokja Perempuan di Hotel Yogyakarta

YOGYAKARTA, LELEMUKU.COM — Seorang oknum anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Selatan dari unsur adat, Polikarpus Owom, dilaporkan telah melakukan penganiayaan terhadap Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Perempuan MRP Papua Selatan, yang dikenal dengan inisial PH. 

Insiden tersebut terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 WIB di Hotel Griya Persada Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di kamar nomor 269 yang ditempati korban.

Menurut keterangan korban, kejadian bermula ketika pelaku menelpon dengan alasan meminjam sejumlah uang. Karena mereka berasal dari kabupaten yang sama, yaitu Asmat, dan memiliki hubungan kekerabatan yang akrab, korban tidak menaruh curiga. 

Korban lalu mengizinkan pelaku datang ke kamar hotel tempatnya menginap. Setelah menerima uang, pelaku tiba-tiba memeluk korban dari belakang, mencoba menarik celana korban, dan melakukan aksi kekerasan fisik.

Korban berusaha keras melepaskan diri dan melawan. Saat pelaku semakin agresif, korban berteriak meminta tolong hingga terdengar oleh anggota MRP lainnya yang menginap di hotel yang sama. 

Pelaku sempat berdiri dalam kondisi telanjang dan terus berupaya menyerang korban, tetapi gagal karena korban terus berteriak. Kejadian itu membuat pelaku melarikan diri dari kamar korban. Korban kemudian mengejar pelaku sambil terus meminta pertolongan hingga akhirnya berhasil menghentikan pelaku dengan bantuan pihak lain di hotel.

Dua hal mendasar menjadi dasar laporan korban ke pihak kepolisian. Pertama, adanya dugaan rencana pemerkosaan yang dilakukan pelaku dengan modus meminjam uang agar bisa masuk ke kamar hotel korban. Kedua, terjadinya penganiayaan fisik yang dilakukan saat korban berusaha melepaskan diri dari serangan pelaku.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Polikarpus Owom maupun pihak MRP Papua Selatan terkait dugaan tersebut. Aparat kepolisian di Yogyakarta juga belum mengeluarkan pernyataan terbuka mengenai proses hukum yang tengah berlangsung. Pihak korban menyampaikan bahwa laporan telah disampaikan kepada pihak berwajib dan berharap kasus ini ditangani secara serius.

Kasus ini mendapat perhatian dari kalangan aktivis perempuan dan masyarakat sipil di Papua Selatan yang mendesak agar lembaga seperti MRP bertindak tegas terhadap anggotanya yang diduga melakukan tindak kekerasan terhadap perempuan. 

Mereka juga menuntut perlindungan dan keadilan bagi korban serta mendorong proses hukum berjalan transparan tanpa intervensi politik maupun budaya. (Pap)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel