Aristoteles Ap Sebut Dishut Papua akan Kembangkan Ekowisata sebagai Kontribusi Ekonomi Hijau Nasional
pada tanggal
Thursday, 25 September 2025
Edit
JAYAPURA, LELEMUKU.COM – Pemerintah Provinsi Papua terus mendorong pengembangan ekowisata sebagai model pengelolaan hutan berkelanjutan. Langkah ini bukan hanya menjaga kelestarian alam, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat adat di sekitar kawasan hutan.
Plt Kepala Dinas Kehutanan Papua, Aristoteles Ap, mengatakan hutan Papua memiliki fungsi penting sebagai sumber kehidupan. Karena itu, pemanfaatannya diarahkan tidak hanya dari kayu, tetapi juga dari jasa lingkungan dan hasil hutan nonkayu.
“Hutan Papua adalah mama bagi orang Papua. Karena dari sanalah masyarakat hidup dan mendapat hasil. Kita perlu kelola jasa lingkungan seperti ekowisata dan hasil hutan nonkayu agar manfaatnya lebih berkelanjutan,” ujar Aristoteles.
Sejumlah kawasan sudah dikembangkan dengan konsep ekowisata. Di Kampung Hobong, Kabupaten Jayapura, masyarakat mengelola wisata alam berbasis Danau Sentani dengan fasilitas trekking. Di Yoboy, pengunjung belajar langsung tentang hutan sagu, sementara di Yokiwa ditawarkan jalur trekking untuk menikmati panorama alam dan budaya lokal.
Selain itu, fasilitas ekowisata juga hadir di Kali Biru Genyem dengan trek alam dan wahana flying fox, serta di Biak melalui pembangunan jembatan apung di kawasan wisata Negeri Dongeng. Semua kawasan ini dikelola dengan pendampingan teknis dari Dinas Kehutanan.
Aristoteles menambahkan, ekowisata memberi peluang ekonomi bagi masyarakat tanpa merusak hutan. “Kalau pengunjung datang, mereka bisa jual makanan lokal, kerajinan, atau produk hutan nonkayu. Dengan cara itu, ekonomi berputar tanpa harus menebang kayu,” katanya.
Selain wisata, masyarakat juga dibina untuk mengelola hasil hutan nonkayu seperti madu dan minyak kayu putih. Program ini berjalan di beberapa lokasi, termasuk Jayapura dan Biak, sehingga masyarakat mendapat penghasilan baru yang ramah lingkungan.
Pemprov Papua optimistis model ini dapat diperluas dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. “Kalau kita jaga alam, maka alam memberi hidup. Model ini bisa menjadi kontribusi Papua dalam membangun ekonomi hijau nasional,” ucap Aristoteles. (propapua)