Subagyo Beberkan Kendala Batik Air Masuk Timika
foto: Rina/TimeX
Subagio HS
TIMIKA,TimeX
Kepala Bandar Udara (Bandara) Subagio HS membeberkan kendala menyebabkan molornya maskapai Batik Air dan Lion Air Group masuk ke Timika.
Kepada wartawan belum lama ini, Subagyo menyebutkan unutk menerima masuknya satu maskapai penerbangan berbagai hal mulai dari sisi darat hingga ke terminal harus memenuhi standarnisasi penerbangan dan tentu harus sudah sesuai dengan jalurnya.
“Nantinya kami akan bekerja sama dengan pak Ambar (Kepala UPBU) apa yang kurang dan harus diperbaiki sehingga semuanya dapat terpenuhi, karena menyangkut pelayanan dan utamanya keselamatan,” tuturnya.
Selain itu, kesiapan fasilitas terminal hingga masalah keamanan, dua hal ini yang jadi kendala belum masuknya maskapai Batik Air ke Timika, yang selama ini sudah sangat dinantikan oleh masyarakat Mimika.
“Karena ini hal-hal penting menyangkut penerbangan, sehingga tidak bisa sembarangan maskapai masuk karena harus terpenuhi semua hal,” tegasnya.
Ia berharap dalam tahun 2019 melalui kerjasama dengan Kepala UPBU Mimika, semua hal yang jadi kendala selama ini bisa diselesaikan, dan Pemkab Mimika bersama Pemprov Papua akan terus maksimal berupaya agar harapan masyarakat masuknya maskapai Batik Air ke Bandara Mozes Kilangin Mimika secara reguler bisa terjawab dalam tahun ini.
Sementara Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Mimika Yan Selamat Purba secara terpisah mengatakan maskapai Batik Air sudah lama mengajukan permintaan untuk layani penerbangan di Timika.
“Mereka selama ini sudah ajukan, hanya saja belum terealisasi karena masih ada koordinasi antarinstansi teknis, dan hal lain terkait syarat ketentuan penerbangan yang harus diselesaikan.
Ia berharap dalam loka terakhir yang dibicarakan secara saksama antara pihak Airnav, UPBU Mozes Kilangin Timika dengan perwakilan PT Freeport Indonesia dan PT AVCO, diharapkan maskapai Batik Air secepatnya beroperasi di Timika.
“Saya berasumsi, terbatasnya maskapai dari yang ada hanya dua penerbangan komersial di Timika, yaitu Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, ini memicu mahalnya harga tiket di Timika terutama pada puncak arus mudik Natal-Tahun Baru,” tandasnya.
Sedangkan, Luki Mahakena Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Mimika menambahkan minimnya maskapai komersil berdampak pada mahalnya harga jual tiket pesawat di Timika, Papua dan daerah lain.
Pasalnya, harga maksimal rasional tiket dengan kebutuhan pelanggan sudah tidak sinkron sesuai kemampuan beli masyarakat secara makro.
“Apa dasar substansial hingga pihak maskapai penerbangan di Timika menaikan harga tiket, dan bagaimana rasio perhitungannya? Masyarakat Mimika merupakan bagian masyarakat nasional yang butu pelayanan namun jangan membuat rakyat menderita,” tegasnya.
Menurut Luki sudah jadi tugas maskapai penerbangan untuk tingkatkan progres selaku BUMN perlu mengambil langkah progresif, misalnya memberikan subsidi bagi rakyatnya.
“Negara manapun tidak mungkin negara membuat rakyatnya susah hanya karena penjualan tiket yang harganya sangat tidak rasional. Pemerintah daerah dan semua pihak terkait harus ambil sikap soal ini,” harapnya. (aro)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Subagyo Beberkan Kendala Batik Air Masuk Timika . Silahkan membaca berita lainnya.