Robertus Waropea Kembali Dipercayakan Pimpin Lemasko
TIMIKA,TimeX
Robertus Waropea Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) kembali dipercayakan untuk kedua kalinya pimpin Lemasko periode 2019-2024 mendatang.

Foto: Kristina Rejang/TimeX
KANDIDAT – Dua belas kandidat Ketua Lemasko saat mengikuti proses pemilihan, Rabu (10/4).
Robert Waropea terpilih kembali setelah mengantongi sembilan suara mayoritas dari 14 hak suara dewan pimpinan adat. Sementara Gerry Okuare meraih empat suara dan Yohanes Boyau satu suara dan sembilang kandidat lain tanpa suara.
Dalam Musdat ini awalnya terdapat 22 kandidat yang diusulkan. Terdiri dari 12 calon usulan per distrik dan 10 orang independen. Namun ditengah acara pengusulan sepuluh orang menyatakan mengundurkan diri sehingga tinggal 12 orang. Teknik pemilihan berdasarkan nomor urut. Sebelum pemilihan 12 calon diberikan waktu dua menit menyampaikan program kerja dan visi misi di hadapan pemilih.
Pemilihan Kepengurusan Lemasko melalui Musyawarah Adat (Musdat) ke-V yang berlangsung di MPPCC LPMAK selama dua hari Selasa-Rabu (9-10/4).
Dionisius Mameyau Ketua Steering Committee (panitia acara-red) Sidang Musdat Lemasko ke-V menjelaskan pemilihan ketua Lemasko ini setelah melalui Musdat yang berlangsung selama dua hari. Hari kedua dimulai dengan pleno lima terkait permasalahan di berbagai bidang yang dihadapi di kampung-kampung, selanjutnya menjadi agenda dalam kepemimpinan ketua terpilih lima tahun kedepan.
Sebagai ketua terpilih katanya harus menyelesaikan semua program yang telah diajukan oleh perwakilan masyarakat dari setiap kampung.
Berarti setelah terpilihnya ketua periode 2019-2024 maka akan disusun tim formatur dan dilanjutkan pembahasan program yang telah diusulkan oleh masyarakat Kamoro dari Potowayburu hingga Nakae.
Mereka tidak boleh membahas hal diluar yang disampaikan masyarakat kampung karena masyarakat yang mengetahui permasalahan itu.
Sedangkan program strategis Lemasko lanjutnya akan disiapkan secara internal setelah pembahasan permasalahan dasar yang diusulkan masyarakat.
Dalam pembahasan ujarnya semua unsur perlu dilibatkan sehingga tercipta keseimbangan dalam suatu lembaga adat. Sebab masyarakat menilai permasalahan yang terjadi di Lemasko selama ini karena tidak ada keseimbangan sehingga paradigma baru Lemasko adalah harus ada keseimbangan.
Don yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Mimika menambahkan dalam Musdat ini, masyarakat Kamoro menetapkan Asmat dan Kaimana khususnya Distrik Teluk Etna dianggap sebagai masyarakat kekerabatan saja, sehingga dalam proses pemilihan ketua Lemasko masyarakat Etna mempunyai hak suara.
Menetapkan Etna sebagai masyarakat kekerabatan katanya ditentukan dan merupakan keputusan adat internal sendiri.
“Kami sebagai panitia pengarah hanya mengiyakan saja, karena itu masalah adat sehingga kami tidak ikut campur,” katanya.
Lebih jauh dikatakan pada pleno lima, setiap usulan masyarakat kampung sebetulnya bukan hanya menjadi tanggungjawab Lemasko, tapi merupakan tanggung jawab pemerintah. Mengingat Lemasko lebih condong kepada persoalan adat.
Namun Lemasko tetap menjalankan fungsi koordinasi dengan pemerintah agar apa yang menjadi tugas pemerintah bisa dikoordinasikan dengan OPD terkait agar bisa diselesaikan.
Sementara Robert Waropea ketua terpilih Lemasko menjelaskan dalam pembentukan formasi kepengurusan akan dilihat secara benar figur-figur mana yang bisa memberikan kontribusi dan bekerja baik untuk memajukan Lemasko.
Ia mengatakan akan memulai dengan orientasi kerja agar memperkenalkan pekerjaan dan menyusun standar operasional prosedur (SOP), masuk pada persiapan program kerja sesuai dengan apa yang telah disampaikan atau diusulkan masyarakat kampung.
“Kami diberikan waktu dua hari setelah Musdat ini untuk menentukan formasi struktural Lemasko. Intinya kami bersama-sama menunjukan figur-figur yang memang bisa bekerjasama untuk mengembangkan lembaga kami. Nanti akan tetap kami umumkan komposisinya supaya semua masyarakat Kamoro tahu,” jelasnya.
Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kamoro yang masih memberikan kepercayaan kepadanya dalam menjalankan tugas kelembagaan dalam melindung, membimbing dan meningkatkan adat dan budaya Kamoro.
Ia menyadari meskipun terjadi perbedaan presepsi dan saling bertentangan dalam menentukan calon pengurus, tetapi hal tersebut dijadikan cambuk untuk lebih merekatkan kekeluargaan dalam lembaga adat Lemasko.
“Saya hanya bisa ucapkan terimakasih kepada smuanya. Saya berharap seluruh masyarakat bisa jalin kerja sama yang baik sehingga Lemasko akan lebih baik lagi,” pungkasnya. (a33)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Robertus Waropea Kembali Dipercayakan Pimpin Lemasko . Silahkan membaca berita lainnya.