Papua Untuk Semua
pada tanggal
Saturday, 22 October 2016
Edit
Papua Untuk Semua |
- John Rettop Minta Pemda Puncak Perbaiki Kualitas Bandara Aminggaru Ilaga
- Pemkab Biak Numfor Minat Angkasapura Buka Rute Biak - Darwin
- Pertamina Gelar Workshop Untuk Wartawan Ekonomi di Maluku dan Papua
- Bank Indonesia Papua Studi Banding Inkubator Bisnis Hazton di Kalimantan Barat
- Conservation International Indonesia Putar Film di Festival Bahari Raja Ampat
- Koramil MapuruJaya Tanam Padi Bersama Warga Mimika Timur
John Rettop Minta Pemda Puncak Perbaiki Kualitas Bandara Aminggaru Ilaga Posted: 21 Oct 2016 11:21 PM PDT ![]() "Saya kira perlu ada keterlibatan berbagai pihak baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten untuk memperbaiki kualitas Bandara Aminggaru Ilaga sehingga ke depan kasus-kasus kecelakaan pesawat terbang di bandara tersebut bisa diminimalisasi," kata John Rettob di Timika, Papua, Sabtu. John mengatakan, dalam tahun 2016 ini saja, sudah terjadi tujuh kali insiden kecelakaan pesawat terbang di Bandara Aminggaru, Ilaga. "Pesawat Asian One Air (salah satunya milik Pemkab Mimika) dua kali insiden di Ilaga. Pesawat Pegasus juga dua kali mengalami insiden di bandara itu. Hal serupa dialami pesawat Johnlin Air Transport dan Susi Air," kata John yang sebelumnya merangkap tugas sebagai Kepala Satker Perhubungan Udara Kemenhub di Timika. Menurut dia, kecelakaan pesawat terbang bisa saja bukan karena faktor kelalaian perusahaan operator penerbangan atau pilot atau teknisi atau karena kondisi cuaca buruk, tetapi juga bisa karena kondisi bandara yang kurang memadai. Menjadi tugas pemerintah, katanya, untuk memperbaiki semua fasilitas yang ada di Bandara Aminggaru, Ilaga mulai dari peralatan metereologi, fasilitas navigasi penerbangan, dan lainnya. Saat ini, katanya, pergerakan pesawat yang keluar masuk Bandara Aminggaru, Ilaga dalam sehari mencapai 30 pesawat. Padahal kondisi landas pacu Bandara Aminggaru, Ilaga hanya sepanjang 600 meter. "Dengan pergerakan pesawat satu hari mencapai 30 kali karena semua bahan kebutuhan pokok untuk masyarakat Kabupaten Puncak disuplai melalui angkutan udara, maka kondisi Bandara Aminggaru Ilaga saat ini sebetulnya sudah tidak memadai sehingga membutuhkan perpanjangan landasan," kata John. Ia menambahkan, kondisi peralatan metereologi dan fasilitas navigasi penerbangan di Bandara Aminggaru, Ilaga juga membutuhkan pembenahan. "Pilot-pilot yang mau terbang dari Timika ke Ilaga menanyakan kondisi cuaca di Bandara Ilaga hanya melalui kontak radio. Informasi yang mereka terima tentang kondisi cuaca di bandara tujuan apakah hujan atau kabut, juga soal kecepatan angin hanya melalui pemantauan petugas secara visual. Padahal kondisi cuaca di wilayah pegunungan Papua bisa berubah drastis secara mendadak," ujarnya. Mengingat kondisi seperti itu, menurut John, diperlukan kerja sama semua pihak untuk mendukung upaya perbaikan kualitas pelayanan penerbangan di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, baik kondisi lapangan terbang, maupun semua fasilitas pendukung keselamatan penerbangan di wilayah itu. Sebelumnya, pesawat PK-LTV jenis Grand Carravan milik Pemkab Mimika yang dioperasikan PT Asian One Air mengalami insiden tergelincir di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak pada 13 Oktober pagi. Pesawat yang dikemudikan pilot Jahron Ahmad dan Copilot Stevanus itu diduga tergelincir lantaran landasan Bandara Aminggaru licin setelah diguyur hujan. Saat mendarat, pesawat itu terus meluncur hingga ujung landasan. Pesawat Pemkab Mimika tersebut juga pernah mengalami insiden pecah ban depan saat mendarat di Bandara Aminggaru, Ilaga pada 2 Mei lalu. (antara) |
Pemkab Biak Numfor Minat Angkasapura Buka Rute Biak - Darwin Posted: 21 Oct 2016 02:00 PM PDT ![]() Bupati Biak Nunfor Thomas Ondy di Biak, Jumat, mengatakan program jalur penerbangan internasional Biak-Darwin sedang dijajaki dengan manajemen Air Asia dilakukan Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo. "Beberapa hari lalu penerbangan Darwin-Biak sudah dicoba dengan membawa wisatawan mancanegara transit ke Bandara Frans Kaisiepo meninjau berbagai objek wisata Pulau Biak," ujar Bupati Thomas Ondy. Bupati berharap, jika rute penerbangan internasional kembali dibuka maka Bandara Frans Kaisiepo Biak akan menjadi tempat berangkat dan transit wisatawan mancanegara sebelum melakukan kunjungan ke berbagai objek wisata di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat dan Bali. Dampak lain dengan dibukanya penerbangan internaisonal, kata Bupati, maka Biak akan menjadi destinasi wisata untuk wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat. "Pemkab mendukung setiap rencana pengembangan Bandara Frans Kaisiepo yang disiapkan manajemen PT Angkasa Pura 1, ya ini perlu bekerja ekstra untuk mengoperasikan penerbangan internaisional Biak-Darwin," harap Bupati. Sebelumnya General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara Frans Kaisiepo Minggus GT Gundiguai di Biak, mengakui menjajaki adanya penerbangan rute penerbangan internasional Darwin ke Bandara Frans Kiaispo "Sebagai pengelola jasa bandara Biak saya sangat berharap kerjasama dengan perusahaan penerbangan membuka rute ineternasional melalui Bandara Frans Kaisiepo," ujarnya. Minggus mengatakan, jika rute internasional dapat direspon penerbangan Air Asia maka turis ingin ke Papua langsung terbang dari Darwin ke bandara Biak yang jarak tempuh akan lebih cepat ketimbang dari Jakarta. "Ya berbagai fasilitas penerbangan dimiliki Bandara Frans Kaisiepo sudah sangat siap karena pada tahun 1980-an pernah melayani penerbangan internasional rute Honolulu-Hawai-Biak-Jakarta," ungkapnya. Hingga Jumat, pelayanan penerbangan di Bandara Frans Kaisiepo Biak masih lancar dengan layanan pesawat Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air tujuan Biak-Makassar-Jakarta serta pesawat ATR 72-600 rute Biak-Nabire-Timika-Jayapura pulang pergi . (antara) |
Pertamina Gelar Workshop Untuk Wartawan Ekonomi di Maluku dan Papua Posted: 21 Oct 2016 01:00 PM PDT ![]() Workshop yang berlangsung dari tanggal 21-23 Oktober 2016 dengan menghadirkan 40 orang wartawan ekonomi dari Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat dibuka secara resmi oleh Area manager Comm Relation Wilayah Maluku-Papua Taufikurachman di Kuta Bali, Jumat. Taufikurahman mengatakan, kegiatan workshop ini digelar dalam rangka menjalin koordinasi dan silaturahmi yang telah terjalin dengan baik selama ini baik dengan media masa di Maluku, Maluku Utara, Papau maupun Papua Barat. "Kegiatan ini juga sehubungan dengan agenda kegiatan tahunan Communication dan Relation PT Pertamina (Perserro) Marketing Operation Region VIII," ujar dia. Jadi kegiatan workshop ini, lanjutnya, semata-mata bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara hubungan PT Pertamina MOR VIII dengan para awak media yang ada di kawasan Timur Indonesia. Taufikurahman mengatakan, tugas Pertamina selama ini untuk menyalurkan BBM ke seluruh depot dan SPBU sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah setempat terutama BBM bersubsidi, kecuali BBM non subsidi. Jadi tidak seenaknya PT Pertamina menyalurkan BBM ke satu daerah, lanjutnya, tetapi sesuai dengan kebutuhan satu daerah. "Begitu juga BBM baik itu jenis bensin maupun solar dan minyak tanah yang diangkut dari Balik papan tidak langsung ke depot Maluku Utara, Papua dan Papua Barat tetapi langsung menuju terminal transit Waiyame di Kota Ambon terlebih dahulu," ujar dia. Setelah berada di terminal transit Waiyame Ambon, lanjutnya, kemudian di salur lagi ke terminal bahan bakar minyak (TBBM) yang ada di Maluku utara, Papau dan Papaua Barat. Workshop yang berlangsung sejak pagi hari hingga siang dilanjutkan dengan kunjungan ke Pertamina ke terminal transit Manggis di Kabupaten Karang asem, Provinsi Bali. Sedangkan rencana di hari besok (Sabtu) dilanjutkan dengan kegiatan Outbound Beach Sport serjak pagi hari. (antara) |
Bank Indonesia Papua Studi Banding Inkubator Bisnis Hazton di Kalimantan Barat Posted: 21 Oct 2016 12:00 PM PDT ![]() "Kami di Papua juga berencana untuk membuka Inkubator Bisnis. Karena kita belum memiliki konsepnya, makanya kami berkunjung ke Kalbar untuk mengetahui sejauh mana pengelolaannya," kata Perwakilan Bank Indonesia wilayah Papua, Yono saat berkunjung di Pontianak, Jumat. Dia menjelaskan, di Papua kondisi UMKM memang masih sangat minim, begitu juga dengan berbagai pabrik yang ada disana, juga masih sangat sedikit. "Kita melihat keberhasilan Inkubator Bisnis Bank Indonesia Kalimantan Barat sudah diketahui oleh KpW BI lainnya di Indonesia, makanya kita tertarik untuk berkunjung langsung ke InkubBI untuk mengetahui langsung bagaimana proses pembelajaran disana," tuturnya. Harapannya, kata Yono, dengan diterapkannya InkubBI di Papua nanti, bisa menumbuhkan wirausaha baru yang dapat lebih menggerakkan perekonomian Papua. "Kita juga membawa rombongan petani dari Papua, untuk mengetahui bagaimana penerapan teknologi pertanian dengan metode Hazton dan kita melihat ini sangat luar biasa hasilnya," katanya. Mewakili Dinas Pertanian provinsi Papua, Abu, mengatakan, dia melihat penerapan teknologi Hazton yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kalbar dan KpW BI di Kalbar, dirinya semakin yakin bisa meningkatkan pertanian di Papua. "Kita sudah melihat langsung bagaimana penerapannya, dan saya yakin ini bisa diterapkan di Papua," kata dia. Selaku konsultan KpW BI Papua, Lisa mengatakan dirinya mendapatkan banyak informasi dari Inkubator Bisnis Bank Indonesia dan berharap bisa diterapkan di Papua. "Kita akan membahas secara intern hal ini dan kita harapkan ini bisa diaplikasikan di Papua," katanya. Di tempat yang sama konsultan Bank Indonesia perwakilan Kalbar, Hatta Siswa Mayahya yang juga menjadi salah satu tenaga pengajar utama di Inkubator Bisnis menambahkan, pihaknya sangat bersyukur apa yang telah dilakukannya bisa diterima dengan baik oleh berbagai pihak. "Saya juga tidak menyangka kalau program Inkubator Bisnis ini bisa terus berkembang dan direplikasikan di banyak tempat. Yang jelas, kita berharap agar program ini bisa mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat banyak, khususnya dapat menumbuhkan pelaku usaha baru di negara ini," kata Hatta. Dia menambahkan, tidak hanya di Lapas lapas saja program itu akan direplikasikan, karena saat ini sudah banyak pemerintah daerah yang ada di Kalbar, bahkan di luar Kalbar yang meminta program serupa. "Intinya kita menyambut baik hal itu, tinggal menunggu keseriusan dari semua pihak yang telah meminta replikasi dari program ini saja. Dan kami akan selalu siap untuk terus mengembangkan program ini ditempat lainnya," kata Hatta. Mewakili Alumni InkubBI Kalbar, Tomo memaparkan dengan mengikuti InkubBI dirinya merasakan banyak perubahan pada usahanya. "Semula saya usaha hanya biasa-biasa saja, namun setelah mengikuti InkubBI, saya bisa lebih baik dalam memanajemen usaha saya, dan alhamdulillah, usaha sekarang semakin berkembang," katanya. Alumni InkubBI Kalbar lainnya, Mardiah mengatakan setelah mengikuti InkubBI dirinya bisa mengembangkan usahanya, bahkan bisa menembus pasar ritail Indomaret dan Carrefour. "Sebelum masuk ke Inkubator, saya awalnya hanya bergelut pada usaha sulaman. Namun, setelah masuk Inkubator saya terinspirasi untuk mengembangkan olahan makanan ringan, amplang dengan merek Liawara dan sudah masuk pasar retail dengan omzet Rp25 juta per bulan," tuturnya. Hengki yang juga merupakan alumni InkubBI angkatan pertama memiliki usaha yang bergerak di bidang IT dimana saat ini dirinya fokus untuk pengembangan IT dibidang pendidikan. "Saat ini saya terus mengembangkan usaha ini, dimana InkubBI memberikan masukan yang sangat besar dalam pengembangannya. Alhamdulillah, sekarang saya sudah membuka kafe IT dan terus mengembangkan berbagai aplikasi pendidikan berbasis Android," katanya. (antara) |
Conservation International Indonesia Putar Film di Festival Bahari Raja Ampat Posted: 21 Oct 2016 11:00 AM PDT ![]() Acara pemutaran film Alam tidak butuh manusia, dihadiri oleh Plt. Sekda Kab. Raja Ampat DR. Yusuf Salim, Msi para kepala SKPD Pemda Raja Ampat serta masyarakat kota Waisai. Pemutaran Film Alam tidak butuh manusia dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada masyarakat untuk mencintai dan menjaga Alam agar Raja Ampat sebagai Daerah kepulauan yang mempunyai keindahan Alam yang luar biasa. dengan sebutan Raja Ampat sebagai Surga dunia tetap terjaga dan terpelihara sehingga Raja Ampat ini tetap menjadi kebangaan kita bersama sampai anak cucu kita. Selama pemuturan film berlangsung mendapat pengamanan dari Polres Raja Ampat. (tribrata) |
Koramil MapuruJaya Tanam Padi Bersama Warga Mimika Timur Posted: 21 Oct 2016 10:56 AM PDT ![]() Guna mewujudkan Program Ketahanan Pangan ini, satuan kewilayan TNI AD khususnya Koramil 1710-07/Mapurujaya melaksanakan pendampingan penanaman padi di wilayah kampung Mapurujaya, Distrik Mimika Timur, Kab. Mimika, Jum'at 21/10/2016. Kegiatan ini dilaksanakan di kampung Mapurujaya bersama dengan para petani dan anggota Kelompok Tani Siporannu, di Distrik Mimika Timur. Selain dari Koramil, Dinas Pertanian Pemkab Mimika pun memberikan pengawasan serta dukungan terhadap keberhasilan program ini. Sementara itu, saat ditemui dalam kesempatan tersebut, Danramil 1710-07/Mapurujaya, Letda Inf. Suardi menjelaskan, bahwasannya selain melaksanakan program dari komando atas, pihaknya melakukan pendampingan kepada para petani serta kelompok tani sebagai upaya mewujudkan kebersamaan anggotanya dengan masyarakat di wilayah binaannya agar benar tercipta kemanunggalan TNI dan masyarakat. "Tujuan yang lebih dari sekedar pencapaian tugas pokok adalah bersatunya TNI ditengah-tengah masyarakat sehingga "Bersama Rakyat TNI Kuat" bukan merupakan slogan semata". Tutur Danramil. "Adapun luas lahan yang ditanami kali ini kurang lebih 1,5 Ha dengan jenis padi Inpari 30 yang ditanam dengan sistem tanam Jajar Legowo. Kita akan berupaya menambah luas lahan yang ada agar hasil panen yang didapat nantinya bisa meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat kampung Mapurujaya". Kata Bapak Daniel dari Dinas Pertanian Mimika menjelaskan. "Kegiatan pendampingan ini, baik dari Koramil maupun dari Dinas Pertanian akan terus dilaksanakan agar upaya mewujudkan Swasembada Pangan khususnya di wilayah Papua dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan". Tegas Daniel menambahkan. Bapak Jhon Piter Pulung selaku ketua kelompok tani kampung Mapurujaya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah bahu membahu melaksanakan kegiatan ini demi mensukseskan program yang telah ada. "Semoga dengan jerih payah kita semua, apa yang menjadi program pemerintah serta harapan warga masyarakat kampung Mapurujaya yang sudah sejak lama merindukan kesejahteraan pangan dapat segera terwujud". Ungkap Jhon Piter penuh harap. (pendam) |
You are subscribed to email updates from Papua Untuk Semua. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |