Profil Distrik Jayapura Utara Tahun 2025: Gerbang Utara Kota Jayapura
pada tanggal 
Wednesday, 29 October 2025
Edit
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Distrik Jayapura Utara, salah satu dari lima distrik di Kota Jayapura, memiliki luas wilayah 51 km², menyumbang 5,43% dari total luas Kota Jayapura (940 km²). Wilayah ini terdiri dari 8 kelurahan: Angkasapura (13,2 km², 25,9%), Bayangkara (13,6 km², 26,7%), Gurabesi (7,2 km², 14,1%), Imbi (9,4 km², 18,4%), Kampung Kayobatu (0,5 km², 1%), Mandala (0,3 km², 0,6%), Tanjung Ria (5,9 km², 11,6%), dan Trikora (0,9 km², 1,7%). Bayangkara adalah kelurahan terluas, sedangkan Mandala terkecil. Jarak ke ibu kota kecamatan bervariasi, dengan Tanjung Ria sebagai pusat distrik (0 km) dan Gurabesi terjauh (10 km), sementara jarak ke ibu kota kota berkisar 4-15 km. Secara geografis, distrik ini berbatasan dengan Samudera Pasifik di utara, menawarkan potensi pariwisata pantai. Iklim tropis dengan suhu rata-rata 28°C, curah hujan sekitar 2.000 mm/tahun, dan 200-250 hari hujan mendukung ekosistem pesisir yang kaya.
Distrik Jayapura Utara memiliki 81 Rukun Warga (RW) dan 301 Rukun Tetangga (RT), dengan distribusi terbanyak di Bayangkara dan Tanjung Ria (masing-masing 7 RW, 41 RT) serta tersedikit di Kampung Kayobatu (1 RW, 3 RT). Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di distrik ini pada 2024 mencapai 88 orang, terdiri dari 40 laki-laki (45%) dan 48 perempuan (55%). Mayoritas PNS memiliki pendidikan SMA (47 orang) dan S1 (36 orang), dengan 3 orang berpendidikan S2. Administrasi dikelola oleh Camat, dengan fokus pada pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur pantai, didukung alokasi anggaran dari APBD Kota Jayapura sebesar Rp15-20 miliar pada 2024.
Jumlah penduduk Distrik Jayapura Utara pada 2024 tercatat 92.995 jiwa, dengan proyeksi 2025 sekitar 93.515 jiwa (laju pertumbuhan 0,56%). Komposisi penduduk meliputi 49.888 laki-laki (53%) dan 43.107 perempuan (47%), dengan rasio jenis kelamin 115,73. Distribusi penduduk terbesar ada di Gurabesi (23,38%, 21.739 jiwa), diikuti Bayangkara (20,92%, 19.458 jiwa), sedangkan Kampung Kayobatu terkecil (0,76%, 703 jiwa). Kepadatan penduduk rata-rata 1.823,43 jiwa/km², dengan Mandala tertinggi (23.753,33 jiwa/km²) dan Angkasapura terendah (456,29 jiwa/km²). Mayoritas penduduk berada pada kelompok usia 30-39 tahun (18.235 jiwa), menunjukkan populasi usia produktif yang dominan (70%).
Pendidikan di distrik ini didukung oleh 14 TK, 24 SD, 10 SMP, 6 SMA, dan 5 SMK pada tahun ajaran 2024/2025, dengan jumlah guru masing-masing 52, 345, 196, 147, dan 110 orang. Jumlah murid mencakup 606 (TK), 7.450 (SD), 3.394 (SMP), 2.746 (SMA), dan 1.387 (SMK). Sebanyak 8 kelurahan memiliki fasilitas TK dan SMP, 7 kelurahan memiliki SD, 5 kelurahan memiliki SMA, dan 4 kelurahan memiliki SMK, dengan tambahan 2 akademi/perguruan tinggi. Angka partisipasi murni (APM) SD mencapai 95%, dan angka partisipasi kasar (APK) SMA sekitar 105%. Kesehatan didukung oleh 2 rumah sakit, 2 puskesmas rawat inap, 3 puskesmas tanpa rawat inap, dan 6 apotek, melayani kebutuhan dasar kesehatan. Infrastruktur lingkungan menunjukkan 7 kelurahan menggunakan listrik pemerintah untuk penerangan jalan utama, 1 kelurahan menggunakan listrik non-pemerintah, dan bahan bakar memasak mayoritas menggunakan minyak tanah (7 kelurahan) dan kayu bakar (1 kelurahan). Tidak ada bencana alam yang signifikan atau korban jiwa dilaporkan pada Januari-April 2024, dengan upaya mitigasi berupa perlengkapan keselamatan di 1 kelurahan dan normalisasi sungai/kanal di 2 kelurahan.
Pada 2024, luas panen tanaman sayuran di distrik ini mencapai 11 ha, dengan kangkung sebagai komoditas utama (9 ha, produksi 594 kuintal), diikuti cabai rawit (2 ha, 20 kuintal). Tanaman biofarmaka memiliki luas panen 425 m², dengan kunyit (120 m², 120 kg), jahe (110 m², 110 kg), laos (85 m², 85 kg), kencur (100 m², 100 kg), dan temulawak (10 m², 10 kg) sebagai komoditas utama. Produksi tanaman hias pada 2024 nihil, meskipun pada 2023 mencatat mawar (67 tangkai), sedap malam (65 tangkai), melati (150 tangkai), dan pakis (68 tangkai). Produksi buah-buahan tahunan juga nihil pada 2022-2024, meskipun pada 2021 mencatat pisang (5.335 kuintal), nangka (1.740 kuintal), mangga (776 kuintal), dan jambu biji (396 kuintal).
Pariwisata di distrik ini didukung oleh 5 kelurahan dengan fasilitas hotel dan 3 kelurahan dengan penginapan, memanfaatkan potensi pantai seperti Base-G dan Tanjung Ria. Transportasi darat tersedia di semua kelurahan (8 kelurahan), tanpa sarana transportasi air atau udara. Komunikasi didukung oleh 2 kantor pos/subsidiari, 1 pos keliling, dan 4 agen ekspedisi swasta, dengan cakupan sinyal 4G/5G di seluruh kelurahan.
Fasilitas perbankan tersedia di 5 kelurahan (bank umum pemerintah), 2 kelurahan (bank swasta), dan 1 kelurahan (BPR). Koperasi simpan pinjam aktif di 2 kelurahan, tanpa keberadaan KUD atau koperasi industri kecil. Perdagangan didukung oleh 3 kelompok pertokoan, 1 pasar permanen, 3 pasar semi permanen, 1 pasar tanpa bangunan, 7 minimarket, dan 6 restoran/rumah makan. (bps)
